Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

KESEDERHANAAN SEORANG JANDA

Gambar
Kesederhanan, kemurahan hati, dan ketulusan mengantar kita pada Allah. Inilah yang ditunjukkan Janda Miskin dalam Injil dan Daniel dkk dalam Bacaan I. Selamat beraktivitas.

DIA MEMBERKATI MEREKA

Gambar
DIA MEMBERKATI MEREKA FOTO: pixabayfree Meskipun dihalang-halangi, Yesus rupanya memberkati anak-anak itu. Yesus memang ingin memenuhi keinginan orang yang membawa anak-anak itu. Keinginan Yesus rupanya tidak mudah dipraktikkan. Seperti keinginannya, ada juga keinginan para murid-Nya. Para murid ingin agar orang-orang itu tidak mengganggu Yesus. Keinginan para murid pun berubah menjadi sebuah kemarahan. Meski mereka marah, Yesus tetap mengatakan keinginannya, ”Biarkanlah anak-anak itu, jangan menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Tampak dua keinginan yang berlawanan. Keinginan untuk menerima berkat dari Yesus (orang yang membawa anak-anak) dan keinginan untuk tidak mengganggu Yesus (para murid).  Keinginan atau kehendak Yesus lebih besar dari keinginan kita. Dalam hidup, hendaklah kita mencari terus menerus kehendak Yesus itu. Jika tidak, kita pun akan marah seperti para murid karena tidak

BERSIAP MESKI TANPA TAHU

Gambar
BERSIAP MESKI TANPA TAHU Foto: pixabayfree Aneh. Boleh dibilang demikian. Aneh karena disuruh selalu siap meski tidak tahu persis kapan harus tiba. Kedatangan tamu belum jelas tetapi penunggu disuruh siap. Itulah karyawan yang baik, yang selalu siap kapan bosnya tiba. Karyawan itu sama dengan kita. Jika ingin jadi baik, bersiaplah meski tidak tahu kapan kita akan bertemu dengan yang ditunggu. Kedatangan yang tidak tentu itu justru membuat kita untuk selalu mawas diri. Kedatangan itu lebih jauh seperti sebuah momen tak tentu. Dan, karena tak tentu kita pun menentukan dalam ketidaktentuan itu.  Kehadiran Yesus kiranya tidak kita tentukan. Sebab, Dia yang menentukan, bukan kita. Kita hanya bisa menunggu terus menerus. Dalam ketidaktentuan ini, kita boleh memaksa diri kita untuk selalu siap menghadapinya. Saat-saat itulah, kita seperti menghadapi kematian. Kematian tidak kita minta, tidak juga kita tentukan. Kita boleh mengira dengan perkiraan yang tak tentu juga. Mak

HATI KUDUS YESUS

Gambar
HATI KUDUS YESUS   FOTO: partecipiamo.it Hari Yesus bisa didefinisikan sebagai hati untuk orang kecil. Maksudnya, hatinya selalu bergerak kea rah orang kecil. Orang kecil bukan dalam kategori fisik tetapi meliputi banyak hal. Mereka yang tidak diperhatikan, yang sederhana, yang kering secara rohani, yang tidak punya kesempatan untuk menikmati kekayaan spiritual. Untuk mereka inilah hati Yesus tercurahkan. Hari ini kita memperingati HATI YESUS YANG MAHA KUDUS. Hati Yesus amat Kudus justru karena hati itu terkontak langsung dengan hati Bapa dan hati orang kecil. Yesus berterima kasih pada Bapa yang menyatakan misteri Kerajaan kepada orang kecil. Itulah doa Yesus dalam Injil hari ini. Yesus mengajak kita semua untuk datang pada-Nya. Kita boleh membawa beban hidup kita. Sebagai gantinya, kita menerima kuk yang Yesus pasangkan pada masing-masing kita. Kuk akan meringankan kita dari beban yang berat itu. Maka, Yesus datang untuk membebaskan kita dari beban kita. Pada per

DOA MOHON PENGAMPUNAN

Gambar
DOA MOHON PENGAMPUNAN FOTO: pixabayfree Hari ini Yesus mengajak kita untuk meniru cara Dia berdoa. Yesus berdoa seorang diri dalam keheningan. Ini berarti hanya ada Dia dan sang Bapa-Nya di surga. Dia berkata dan Bapa mendengar. Bapa menasihati dan Yesus mendengar. Kemarin kita dengar juga nasihat doa dari Yesus. Berdoa dalam kamar dengan pintu tertutup. Ini menandakan doa memang membutuhkan ‘keintiman rohani’. Maksudnya, dalam doa tidak ada orang lain selain ‘saya dan Bapa di surga’. Itulah sebabnya, pintu dari dan ke arah lain mesti ditutup. Hari ini dengan tegas Yesus mengajarkan doa yang singkat, padat, dan jelas. Doa itu dikenal sebagai Doa Bapa Kami. Dalam doa ini, semua yang ingin kita sampaikan sudah termaktub di sana. Sebelum menyampaikan permohonan, kita diajak untuk memuliakan Bapa sebagai Pencipta. Dari sana baru kita boleh memohon beberapa kebutuhan kita. Salah satu permohonan yang kiranya penting adalah memohon ampun. Kita hampir selalu berbuat salah

HINDARI BERTINDAK MUNAFIK

HINDARI BERTINDAK MUNAFIK Bertindak munafik kadang menyenangkan. Saat kita berhasil mengelabuhi orang, kita akan senang. Boleh jadi orang lain memuji kita. Tetapi, begitu tindakan itu tidak berhasil dengan baik, kita akan dibenci orang. Bertindak munafik adalah kesukaan orang yang minim perhatian. Agar diperhatikan, mereka bertindak munafik. Berdoa supaya dilihat orang, membantu dengan dalih tetentu, berpenampilan menyenangkan orang lain. Di dalam semua ini, ada hati yang tidak tenang. Karena itu, hati itu mencari kompensasi atau perhatian di luar. Di sinilah muncul sikap munafik. Yesus tentu dengan jelas menolak sikap munafik. Sikap ini membuat kita menjadi robot. Bertindak sesuai perintah orang lain. Keputusan atau sikap kita tidak tentu. Dengan ini, kita tidak berpendirian. Kita tidak akan mampu percaya pada diri sendiri. Bagaimana bisa percaya sepenuhnya pada Tuhan jika dengan diri sendiri saja tidak ada kepercayaan? Yesus dengan jelas menolak sikap munafik.

JANGAN BERSUMPAH PALSU

Gambar
JANGAN BERSUMPAH PALSU   FOTO: pixabayfree Perintah yang aktual dan berlaku untuk setiap zaman. Jangan Bersumpah. Sayang sekali, saat ini begitu mudahnya orang bersumpah. Bersumpah seakan-akan menjadi ukuran untuk kebaikan dan kebersihan seseorang. Bersumpah untuk tidak korupsi, untuk setia pada pelayanan rakyat. Hasilnya nihil . Bersumpah hanya simbol. Sumpah dengan demikian menjadi tidak bernilai atau simbolis saja. Yesus sudah lama mewanti-wati hal ini. Jangan bersumpah palsu, kata Yesus. Kalimat ini bahkan bukan karangan Yesus tetapi dari Nenek Moyang manusia zaman sebelum Yesus. Lalu dilanjut, baik demi langit maupun bumi . Langit adalah simbol Takhta Allah. Bumi adalah pijakan kaki-Nya, tempat Allah berkarya dan berkomunikasi dengan manusia. Untuk kedua-Nya, jangan sekali-kali kita bersumpah. Yesus memberi isyarat yang bermanfaat yakni Peganglah Sumpahmu di hadapan Tuhan. Maksudnya, ingatlah selalu yang kamu janjikan pada Tuhan. Laksanakan itu dalam hidup ha

HATI YANG BERDOSA

Gambar
HATI YANG BERDOSA FOTO: pixabayfree “Barang siapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah dalam hatinya” Kemarin kita dengar tentang beragama dengan hati. Jika hatinya kotor, otomatis beragamanya juga tidak akan bersih. Prinsip itu sama dengan yang terdapat dalam bacaan hari ini. Yesus menusuk hati setiap pendosa. Berzinah menurut Yesus bukan soal tindakan tetapi soal keinginan. Inilah yang muncul dari hati. Keinginan itu bisa menjerumuskan pada tindakan yang tampak luar. Menarik karena biasanya kategori dosa hanya diukur dari yang tampak luar. Hari ini Yesus justru berbicara soal yang muncul dari dalam. Inilah yang sebenarnya persoalan kita. Kita adalah pendosa. Mari kita mohon ampun pada Tuhan. Kita juga boleh meminta kekuatan dari-Nya agar kita selalu sadar akan keinginan kita. Tuhan tidak pernah bosan dan capek mendengar pengakuan kita, seperti berkali-kali ditegaskan Paus Fransiskus di Roma. Bacaan Injil Jumat, 16 Jun

BERAGAMA DENGAN HATI

Gambar
BERAGAMA DENGAN HATI FOTO: pixabayfree Boleh dibilang beragama yang beragama yang benar adalah beragama yang muncul dari hati. Apa pun penampilan luar, jika tidak muncul dari hati, tidak akan berguna. Dan, biasanya tampilan luar akan mudah ditebak, apakah dari hati atau tidak. Mulut kita boleh berkata sopan, kaki dan tangan kita ringan untuk membantu, tetapi jika dalam hati tidak ada niat yang tulus, tindakan dan tutur kata itu akan jadi hambar. Sikap beragama juga demikian. Tidak cukup membuktikan dengan mulut yang nota bene bagian luar. Mesti muncul dari dalam hati. Memang ini tidak bisa dibuktikan dengan rasionalitas. Ini hanya akan tampak dengan jiwa atau belas kasihan. Seperti ketika membantu orang yang kecelakaan. Jika hanya sekadar membantu, itu tidak ada artinya. Meski setelah itu, akan muncul di TV atau koran tentang kejadian membantu itu. Tetapi, jika memang dia membantu tanpa mengharapkan untuk tampil di media seperti ini, bantuannya akan sangat berarti.

MEMBERI DARI KEKURANGAN

Gambar
MEMBERI DARI KEKURANGAN   FOTO: pixabayfree Janda itu memberi dari kekurangan. Itu yang dikatakan Yesus kepada para muridnya. Janda itu juga memberi seluruh harta yang ada padanya yang nilainya dua peser atau satu duit. Lain dengan janda itu, ahli-ahli Taurat yang kemarin mencobai Yesus memberi dari kelimpahan mereka. Jangan heran jika uang berjumlah besar keluar dari kantong mereka. Tetapi, pemberian itu tidak murni. Mereka juga rupanya punya cacat-cacat yang tampak dalam kehidupan sosial. Yesus memberi rambu kepada orang banyak saat berhadapan dengan kecacatan ahli Taurat ini yakni waspada. Sebab, mereka suka cari perhatian, suka berdoa panjang supaya tampak suci. Sikap ini mesti diwaspadai sebab muncul sikap munafik yang lebih berbahaya. Sebagai orang Kristiani, kita boleh meniru janda tadi. Memberi secara total. Tidak penting nilainya besar atau tidak. Yang penting adalah kesediaan untuk menyerahkan secara total. Relasi kita dengan Tuhan hendaknya bersifat tota

MESIAS DAN RAJA DAUD

Gambar
MESIAS DAN RAJA DAUD   FOTO: pixabayfree Identitas Yesus diperjelas Dia bukan anak Daud Tetapi Anak Allah Daud pun mengakui Jika akan datang Mesias Menguasai semua musuhnya Maka, Mesias adalah Anak Allah Beda dengan Raja Daud Mesias datang dari Allah Jangan takut mengakui Dia sebagai Mesias Sebab Dia datang sebagai Pembebas Membebaskan kita dari rasa takut Bacaan Injil Jumat, 9 Juni 2017: Markus 12: 35-37 Pf S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja Jumat Pekan Biasa IX *Selamat Bekerja

HUKUM YANG UTAMA

Gambar
HUKUM YANG UTAMA   FOTO: pixabayfree Ahli Taurat termasuk kelompok yang menguasai betul hukum-hukum Yahudi. Mereka kenyang dengan segala peraturan hukum sehingga satu titik pun bisa dihitung. Karena kejelian ini, mereka kadang kurang bijaksana. Kebijaksanaan bagi mereka tidak jauh dari melakukan perintah Tuhan yang sudah ada dalam hukum Taurat. Maka, konsekuensinya adalah ritualiastik. Dengan modal ini juga, seorang dari mereka ingin mencobai Yesus. Dalil-dalil pun sudah siap. Yesus tahu, orang ini mau mencobai Dia maka Dia juga menjawab dengan Sabda Allah. Pertanyaan Ahli Taurat amat bagus, manakah hukum yang utama? Yesus dengan jelas menjawab: yang pertama adalah Dengarlah hai Israel, cintailah Allahmu .. dan yang kedua adalah cintailah sesamamu . Cinta yang penuh, vertikal dan horizontal. Kita memang tidak bisa mencintai Tuhan jika tidak mencintai sesama. Sebab, Dia adalah Bapa kita, dan kita adalah saudara dan saudari. Ahli Taurat tahu benar hukum ini, dan Yesus

KEHIDUPAN SESUDAH KEMATIAN

Gambar
KEHIDUPAN SESUDAH KEMATIAN   FOTO: pixabayfree Sepertinya banyak orang khawatir tentang kehidupan setelah kematian. Banyak yang bertanya dengan ragu, apakah benar ada kehidupan setelah kematian? Jika ada, berarti kita tidak akan mati. Jika tidak, maka hidup kita berakhir di bumi ini. Orang Saduki jelas-jelas tidak yakin dengan kehidupan setelah kematian. Yesus sendiri mengajarkan bahwa ada kehidupan setelah kematian. Dia juga menegaskan jika kita meyakini Allah orang hidup dan Allah orang mati. Yesus mengalami kehidupan setelah kematian. Dia mati namun bangkit lagi pada hari ketiga. Ini sudah menunjukkan bahwa iman kita mengajarkan kehidupan dan bukan kematian. Daripada kita bertanya dan berdebat tentang kehidupan setelah kematian, lebih bertanya dan berefleksi, apa yang sudah saya perbuat dalam hidup ini? Apakah saya ingin menumbuhkan iman saya? Bacaan Injil Rabu, 7 Juni 2017: Markus 12:18-27 Rabu Pekan Biasa IX *Selamat Bekerja

MEMILIH ANTARA 2 PILIHAN

Gambar
MEMILIH ANTARA 2 PILIHAN FOTO: pixabayfree Sebuah perangkap jitu Ditujukan pada Yesus Antara mengikuti Kaisar Atau mengikuti Tuhan Mereka tahu betul Siapakah Yesus Mereka ingin mengujinya Dengan perangka yang jitu Jika tidak hati-hati Perangkap itu akan menangkap Yesus Alasan untuk membunuh-Nya pun ada Tinggal eksekusi saja Sayang, Yesus tahu siapa mereka Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan bijak Tidak condong ke sebelah Jalan tengah yang apik Jika pilihan pertama diambil Membayar pajak kepada Kaisar Yesus akan dibenci oleh yang anti Kaisar Maka, kekacauan pun muncul Jika pilihan kedua Tidak membayar pajak Kerajaan Roma hilang pendapatan Keributan pun terjadi Maka, Yesus akan dimusuhi pasukan Romawi Jawaban Yesus tepat Berikan kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar Dan berikan pada Allah apa yang menjadi hak Allah Dan jangan mencampuri keduanya Kita kadang dihadapkan pada 2 pilihan sulit seperti i

BATU YANG DIBUANG ITU

Gambar
BATU YANG DIBUANG ITU FOTO: cantinepaolucci.com Batu yang dibuang itu menjadi batu penjuru Batu itu adalah Yesus Yang tidak dihiraukan oleh dunia Namun, Ia tetaplah batu penjuru Sebab, Ia datang dari Bapa Dan tidak tergantung pada dunia Boleh jadi dunia membuangnya Tetapi hakikatnya tetaplah Putra Bapa Dunia memang membenci Yesus Apalagi karena Dia berasal dari Bapa Yang notabene bukan dari dunia Maka, dunia tentu tidak senang Hamba dan anak tukang kebun anggur Juga adalah batu penjuru Mereka menjadi korban kekejian dunia Pekerja kebun tidak menghiraukan mereka Datang satu lalu dibunuh Datang yang kedua dibunuh lagi Begitu seterusnya Bahkan anak sang boss pun dibunuh Inilah bentuk kekejian dunia Tidak menghargai manusia Apalagi Manusia yang datang dari Allah Mari menghargai sesama kita Bacaan Injil Senin, 5 Juni 2017: Markus 12:1-12 PW. Santo Bonifasius, Uskup dan Martir *Selamat Bekerja

AKU MENGUTUS KAMU

Gambar
AKU MENGUTUS KAMU FOTO: santamariallafonte.it Para murid bersukacita melihat Yesus Dia datang membawa damai Kekuatan damai ini mengusir ketakutan para murid Memang mereka takut Takut dengan orang Yahudi Yang baru saja menyalibkan Yesus Itulah sebabnya mereka berkumpul Dalam rumah yang terkunci Yesus menyapa mereka dengan kalimat indah Damai sejahtera bagi kamu Demikian salam Yesus Dilanjutkan dengan perutusan Perutusan yang bercermin pada Yesus Dia diutus Bapa dan sekarang murid-murid diutus oleh Yesus Yesus juga memberi kekuatan pada mereka Ini sebagai bekal dalam perutusan itu Terimalah Roh Kudus Yang mempunyai kuasa mengampuni Maka, para murid diutus untuk membawa pesan pengampunan Untuk semua orang Betapa indah pesta hari ini Turunnya Roh Kudus atas para rasul Tepat 50 hari setelah Paskah Selamat Pesta Pentkosta Kita juga menerima Roh Kudus itu Yang diberikan oleh Yesus Maukah kita mengampuni sesama? Semoga

SAKSI-SAKSI IMAN

Gambar
SAKSI-SAKSI IMAN FOTO: fransiscanmedia.org Iman bukan ilusi Iman bukan ilmu Iman bukan materi hafalan Iman adalah pengalaman Pengalaman ini yang jadi saksi Di kemudian hari Saat diceritakan kembali Inilah pengalaman iman Yesus dan para murid-Nya hidup bersama Di komunitas inilah lahir pengalaman iman Maka, iman mesti lahir dari pengalaman Bukan dari ajaran yang mengawang Yesus dengan jelas mengajarkan para murid Bahwa Ia akan datang lagi nanti Itulah sebabnya jawabannya jelas Aku akan datang dan mungkin murid yang dikasihi masih tetap hidup Meski para murid lain tidak mengerti Yesus tetap menjelaskan ini pada mereka Bahwa Dia akan datang Dan bahwa murid yang dikasihi itu akan tetap hidup Komunitas inilah yang menjadi saksi Dari ajaran Yesus ini Dan, inilah para saksi iman Iman itu diteruskan pada kita melalui saksi iman zaman ini Santo Karolus Lwangga dan teman-teman adalah saksi iman zaman ini Mereka bersaksi ten