BERAGAMA DENGAN HATI

BERAGAMA DENGAN HATI

FOTO: pixabayfree
Boleh dibilang beragama yang beragama yang benar adalah beragama yang muncul dari hati. Apa pun penampilan luar, jika tidak muncul dari hati, tidak akan berguna. Dan, biasanya tampilan luar akan mudah ditebak, apakah dari hati atau tidak.

Mulut kita boleh berkata sopan, kaki dan tangan kita ringan untuk membantu, tetapi jika dalam hati tidak ada niat yang tulus, tindakan dan tutur kata itu akan jadi hambar.

Sikap beragama juga demikian. Tidak cukup membuktikan dengan mulut yang nota bene bagian luar. Mesti muncul dari dalam hati. Memang ini tidak bisa dibuktikan dengan rasionalitas. Ini hanya akan tampak dengan jiwa atau belas kasihan.

Seperti ketika membantu orang yang kecelakaan. Jika hanya sekadar membantu, itu tidak ada artinya. Meski setelah itu, akan muncul di TV atau koran tentang kejadian membantu itu. Tetapi, jika memang dia membantu tanpa mengharapkan untuk tampil di media seperti ini, bantuannya akan sangat berarti.

Orang Farisi dan Ahli Taurat adalah orang-orang yang taat hukum. Mereka mengahafal semua aturan-aturan agama. Berdoa banyak kali. Sayang, hati mereka punya niat yang lain.

Maka, Yesus bilang, jika hidup keagamaannmu tidak lebih baik dari mereka, kalian tidak akan masuk Kerajaan Surga. Situasi dimana Allah meraja tidak membutuhkan sikap munafik, cari perhatian, mengahafal hukum tetapi hatinya berkata lain. Ini bukan kerajaan yang dirajaan Allah.

Mari kita mohon pada Yesus agar hati kita dirajai oleh-Nya.

Bacaan Injil Kamis, 15 Juni 2017: Matius 5: 20-26
Kamis, Pekan Biasa X


*Selamat Bekerja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKULAH POKOK ANGGUR DAN KAMU RANTINGNYA

YESUS ADALAH JALAN, KEBENARAN dan HIDUP

BUTUH DISEMBUHKAN