OBAT ANTI GELISAH

OBAT ANTI GELISAH
 
FOTO: pixabayfree
Adakah obat mujarab untuk mengatasi rasa gelisah? Secara medis, tidak ada. Memang tidak ada sebab gelisah bukan penyakit fisik melulu. Gelisah adalah gejala psikologis yang berefek pada fisik.

Para murid Yesus gelisah. Mereka takut kehilangan guru mereka. Yesus akan pergi pada Bapa-Nya. Yesus tahu, perpisahan ini amat menyedihkan. Karena sedih, Yesus memberi obat pada mereka, Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga pada-Ku. Di rumah Bapa banyak tempat tinggal.

Seperti obat medis, obat ini tidak serta merta bekerja. Obat ini memang tampak tidak bekerja. Bagaimana mungkin, kegelisahan para murid hilang seketika? Butuh perjuangan besar agar rasa gelisah itu hilang. Di sinilah, peran sikap percaya amat penting.

Percaya—kata Yesus—berarti kesetiaan. Setia pada Yesus dan setia pada Bapa. Sebab, Bapa dan Yesus adalah satu. Orang yang setia biasanya tidak takut apalagi gelisah. Kesetiaan menanamkan sikap tenang dan tidak mudah putus asa. Jadi, percaya pada Yesus sama dengan memiliki sikap tenang untuk mendengarkan-Nya.

Sikap ini kadang-kadang kalah dengan gangguan rasa gelisah tadi. Apalagi, jika kegelisahan akan tempat tinggal. Seolah-olah Yesus tidak punya tempat tinggal lagi. Di bumi, Dia sudah tidak ada, ke mana kah Dia pergi? Apakah ada tempat tinggal di sana?

Yesus langsung menjawab pertanyaan para murid ini. Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Jadi, soal tempat tinggal tidak perlu diragukan lagi.

Persoalan tempat tinggal ini kadang menjadi masalah rumit. Para murid bukan saja mempersoalkan tempa tinggal Yesus tetapi juga tempat tinggal mereka sendiri. Mereka berkumpul di satu rumah tetapi justru dalam rumah itu mereka merasa gelisah. Apa gunanya tinggal bersama jika hati mereka tetap gelisah?

Inilah penyebab kegelisahan mereka. Hati mereka belum terbuka, pikiran mereka belum mampu memahami sikap Yesus. Yesus berasal dari Bapa dan akan kembali pada Bapa. Tetapi, sebelum kembali, Yesus menggenapkan pekerjaan yang dikehendaki Bapa di bumi ini. Di sinilah Yesus mengalami penderitaan.

Pada salam perpisahan ini, Yesus menyinggung hal ini. Dia menegaskan secara eksplisit tentang satu dari mereka yang akan ‘menjual’-Nya. Satu lagi akan ‘menyangkal’-Nya sampai 3 kali. Inilah yang juga menjadi kekhawatiran mereka. Apalagi Yesus tidak menjelaskan secara terang-terangan siapakah mereka. Yang jelas ada indikasi tentang ini.

Kekhwatiran ini adalah bagian dari kehidupan. Pengalaman iman berkaitan erat dengan pengalaman kehidupan. Itulah sebabnya Yesus berbicara tentang kehidupan. Jangan gelisah dan percayalah. Ini ajakan bagi kita. Ini bukan sekadar ajakan tetapi ada jaminannya yakni Yesus sendiri. Setelah menyiapkan tempat di rumah Bapa, Aku akan kembali membawa kalian. Berarti, kita akan selalu bersama Yesus. Kita akan mendapat tempat di rumah Bapa. Yesus sudah memberi kita obat ANTI GELISAH itu.

Bacaan Injil Minggu, 14 Mei 2017: Yohanes 14, 1-12


*Selamat Hari Minggu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKULAH POKOK ANGGUR DAN KAMU RANTINGNYA

YESUS ADALAH JALAN, KEBENARAN dan HIDUP

BUTUH DISEMBUHKAN