OBAT ANTI GELISAH
OBAT
ANTI GELISAH
Adakah
obat mujarab untuk mengatasi rasa gelisah? Secara medis, tidak ada. Memang tidak
ada sebab gelisah bukan penyakit fisik melulu. Gelisah adalah gejala psikologis
yang berefek pada fisik.
Para
murid Yesus gelisah. Mereka takut
kehilangan guru mereka. Yesus
akan pergi pada Bapa-Nya. Yesus tahu, perpisahan ini amat menyedihkan. Karena sedih,
Yesus memberi obat pada mereka, Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada
Allah, percayalah juga pada-Ku. Di rumah Bapa banyak tempat tinggal.
Seperti
obat medis, obat ini tidak serta merta bekerja. Obat ini memang tampak tidak
bekerja. Bagaimana mungkin, kegelisahan para murid hilang seketika? Butuh perjuangan
besar agar rasa gelisah itu hilang. Di sinilah, peran sikap percaya amat
penting.
Percaya—kata
Yesus—berarti kesetiaan. Setia pada Yesus dan setia pada Bapa. Sebab, Bapa dan
Yesus adalah satu. Orang yang setia biasanya tidak takut apalagi gelisah. Kesetiaan
menanamkan sikap tenang dan tidak mudah putus asa. Jadi, percaya pada Yesus
sama dengan memiliki sikap tenang untuk mendengarkan-Nya.
Sikap
ini kadang-kadang kalah dengan gangguan rasa gelisah tadi. Apalagi, jika
kegelisahan akan tempat tinggal. Seolah-olah Yesus tidak punya tempat tinggal
lagi. Di bumi, Dia sudah tidak ada, ke mana kah Dia pergi? Apakah ada tempat
tinggal di sana?
Yesus
langsung menjawab pertanyaan para murid ini. Di rumah Bapa-Ku ada banyak
tempat tinggal. Jadi, soal tempat tinggal tidak perlu diragukan lagi.
Persoalan
tempat tinggal ini kadang menjadi masalah rumit. Para murid bukan saja
mempersoalkan tempa tinggal Yesus tetapi juga tempat tinggal mereka sendiri. Mereka
berkumpul di satu rumah tetapi justru dalam rumah itu mereka merasa gelisah. Apa
gunanya tinggal bersama jika hati mereka tetap gelisah?
Inilah
penyebab kegelisahan mereka. Hati mereka belum terbuka, pikiran mereka belum
mampu memahami sikap Yesus. Yesus berasal dari Bapa dan akan kembali pada
Bapa. Tetapi, sebelum kembali, Yesus menggenapkan pekerjaan yang dikehendaki
Bapa di bumi ini. Di sinilah Yesus mengalami penderitaan.
Pada
salam perpisahan ini, Yesus menyinggung hal ini. Dia menegaskan secara
eksplisit tentang satu dari mereka yang akan ‘menjual’-Nya. Satu lagi akan ‘menyangkal’-Nya
sampai 3 kali. Inilah yang juga menjadi kekhawatiran mereka. Apalagi Yesus
tidak menjelaskan secara terang-terangan siapakah mereka. Yang jelas ada
indikasi tentang ini.
Kekhwatiran
ini adalah bagian dari kehidupan. Pengalaman iman berkaitan erat dengan
pengalaman kehidupan. Itulah sebabnya Yesus berbicara tentang kehidupan. Jangan
gelisah dan percayalah. Ini ajakan bagi kita. Ini bukan sekadar ajakan
tetapi ada jaminannya yakni Yesus sendiri. Setelah menyiapkan tempat di rumah
Bapa, Aku akan kembali membawa kalian. Berarti, kita akan selalu bersama Yesus.
Kita akan mendapat tempat di rumah Bapa. Yesus sudah memberi kita obat ANTI GELISAH itu.
Bacaan Injil Minggu, 14 Mei 2017: Yohanes 14, 1-12
*Selamat Hari
Minggu
Komentar
Posting Komentar