Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

MALAM PASKAH BERSAMA MARIA

Gambar
Sabtu, 31 Maret 2018 MALAM PASKAH BERSAMA MARIA picture: duomosandona.netsons.org Injil Markus yang dibacakan pada Malam Paskah tahun ini memberi kejutan. Seolah-olah berhenti pada pengalaman menakjubkan. Dua Maria dan Salome seperti dikisahkan dalam Injil heran karena batu di pintu kuburan sudah dipindahkan. Sebelumnya mereka membicarakan siapa yang akan menggulingkan batu itu agar mereka bisa masuk dan mengusapi tubuh Yesus dengan rempah-rempah. Tidak ada diskusi saat batu itu terguling. Mereka mendengar pe njelasan dari orang berbaju Putih yang ada di situ bahwa Yesus tidak ada di kuburan lagi, Ia sudah bangkit. Mereka diberitahukan agar mereka menyampaikan kepada Petrus dan murid lain untuk bertemu di Galilea. Sampai di sini saja. Iman kadang-kadang muncul dari pengalaman menakjubkan, demikian ahli kitab suci P Curtaz dari Italia beropini. Benar kiranya. Contoh konkretnya adalah narasi Injil nalam ini. Saat kita takjub di situlah mestinya iman bisa diteguhkan sebab pe

TENTANG MALAM PASKAH

Gambar
TENTANG MALAM PASKAH picture: pixabayfree Kali ini kita bicara tentang Malam Paskah. (Renungan akan kita bahas besok). Liturgi Malam Paskah dibagi 4: Liturgi Lilin; Kristus terang kita, Liturgi Sabda; ada 7 bacaan dari Perjanjian Lama lalu Epistle dari Surat Paulus kepada Roma kemudian Injil Markus. Bacaan dari PL mengenang sejarah keselamatan dari penciptaan sampai janji Allah kepada umatnya sampai tanah terjanji. Ketiga adalah Liturgi Pembaptisan dan terakhir Liturgi Ekaristi. Selamat menantikan kebangkitan Kristus.  

CIUM SALIB DAN TABLO

Gambar
Jumat Agung, 30 Maret 2018 CIUM SALIB DAN TABLO  picture: catholicnewsagency.com  Sejak awal Kristianitas, tidak ada tradisi misa pada Jumat Agung. Satu-satunya hari tanpa Ekaristi selama sepanjang tahun. Namun, kita tetap menerima hosti kudus yang dikonsakrasi pada misa Kamis Putih.  Pada Jumat Agung ini, kita mengenangkan sengsara dan wafatnya Tuhan kita Yesus Kristus. Itulah sebabnya ada Tablo atau Jalan Salib hidup atau juga jalan salib biasa pada pagi hari. Setelah itu ada juga ritus Cium Salib (Penghor matan) pada jam 3 sore. Selain itu ada juga pembacaan kisah sengsara Yesus dari Injil Yohanes dan doa umat universal.  Warna dominan hari ini adalah Merah melambangkan kemartiran dan darah. Dari sengsara sampai wafatnya Yesus kita belajar tentang MENCINTAI ORANG YANG MEMBENCI KITA. Yesus memiliki hati yang besar untuk setia sampai akhir dan berharap ketika kehilangan harapan. Salam berkabung di Jumat Agung. 

PEMBASUHAN KAKI

Gambar
Kamis Putih, 29 Maret 2018 PEMBASUHAN KAKI Baca Yoh 13: 1-15 picture: avvenire.it Banyak orang bertanya-tanya tentang arti ritus Pembasuhan Kaki. Bagaimana mungkin seorang pembesar seperti Paus Fransiskus, para Uskup dan para Pastor mencuci dan mencium kaki umat yang nota bene orang kecil dalam Gereja Katolik? Umat agama lain pun heran dengan ritus ini. Tampaknya ini memang hanya ada dalam ritus Gereja Katolik. Ritus ini memang bukan soal orang besar dan kecil tetapi mengenai pelayanan yang bebas dan penuh cinta. Inilah inti acara basuh kaki. Hari Kamis Putih ini juga mengingatkan kita akan Yesus yang menetapkan Ekaristi dan juga para Imam Katolik. Mari kita berdoa bagi para Imam yang melanjutkan tugas memimpin Ekaristi ini. Selamat untuk para Imam. 

YUDAS ORANG KATOLIK

Gambar
Rabu, 28 Maret 2018 YUDAS ORANG KATOLIK Baca Mat 26: 14-25 picture: paolocurtaz.it Yudas bukan saja ambisi tetapi benar-benar menjual Yesus. Baginya, Yesus adalah dia yang bisa dibeli dengan uang 30 perak. Dia menjual gurunya sendiri. Yudas adalah orang terpilih yang bergabung dalam kelompok orang dekat Yesus. Betapa ironis hubungan ini. Yudas kiranya bisa menjelma dalam diri kita. Kita yang mengaku dan dibaptis secara Katolik. Berapa kal i kita menjual Yesus dalam tindakan kita? Melihat kesalahan Yudas memang mudah sekali. Kita kiranya jangan tutup mata akan perbuatan kita yang menjual nama Yesus.  Di pekan suci ini, kita mohon belas kasih Tuhan atas kesalahan kita. Semoga kita tetap sadar bahwa Yesus mengampuni kita jika kita mau mengakui kesalahan kita dengan jujur. 

YESUS MENYELAMATKAN YUDAS

Gambar
Selasa, 27 Maret 2018 YESUS MENYELAMATKAN YUDAS Baca Yoh 13: 21- 33: 36-38 picture: theconversation.com Yudas boleh dianggap sebagai kacang yang lupa kulitnya atau murid yang lupa gurunya. Ia tidak tahu berterima kasih kepada pemberi kebaikan yang ia terima selama ini termasuk hari ini saat mereka mengadakan perjamuan dengan Yesus. Yudas adalah pengkhianat yang penuh dengan kejahatan. Namun, dalam kejahatannya, Yudas sebenarnya bisa diselamatkan sebab  Yesus datang untuk menyelamatkan yang jahat. Dan di sinilah Yudas tidak mengindahkan perintah Yesus sehingga setan pun masuk dan menguasai hatinya. Di sisi lain, Yesus tetaplah dimuliakan. Ia mulia karena mau menyelamatkan kita termasuk sang penjahat, Yudas. Inilah bentuk kemuliaan-Nya yang tentu beda dengan kemuliaan duniawi. Boleh jadi Yudas dimuliakan karena berhasil mengkhianati Yesus tetapi itu bukan kemuliaan orang Kristiani. Kemuliaan Kristiani adalah kemuliaan yang ditunjukkan oleh Yesus sampai di kayu salib.

BELAJAR MENCINTAI DARI MARIA

Gambar
Senin, 26 Maret 2018 BELAJAR MENCINTAI DARI MARIA  Baca Yoh 12: 1-11 picture:katolik.pl Pada Senin pekan suci ini, kita hendaknya belajar mencintai pada Maria, saudari dari Lasarus. Dia mencintai Yesus secara penuh. Cinta itu—penafsir Kitab Suci—lebih besar nilainya dari persembahan 3 raja dari Timur yang ingin melihat Yesus. Maria mencintai dengan mengurapi kaki Yesus dengan minyak yang harganya mahal. Harganya ini menandakan tinggi nya kualitas cinta itu. Ini bukan cinta asal-asalan yang asal bunyi. Semerbak wanginya juga melambangkan kehidupan Yesus yang tidak pernah mati. Wanginya terasa dan bertahan lama. Itulah sebabnya Yesus mengatakan perbuatan Maria ini ada kaitan dengan peristiwa kematian-Nya nanti. Seberapa besarkah CINTA kita pada Yesus?

SELAMAT HARI MINGGU PALMA

Gambar
SELAMAT HARI MINGGU PALMA SELAMAT HARI MINGGU PALMA untuk sahabat semuanya

MINGGU PALMA

Gambar
Minggu, 25 Maret 2018 MINGGU PALMA PICTURE: jw.org Yesus memasuki kota Yerusalem, disambut meriah bagai Raja. Memang Dia raja tapi tidak seperti raja duniawi. Dia adalah utusan Bapa untuk merajai hati kita. Sambutan ini sebenarnya adalah pintu masuk dalam puncak iman kita sebagai orang Kristiani. Minggu Palma menandai awal Pekan Suci. Setelah sambutan gegap gempita, Yesus masuk dalam sengsara, wafat, dan bangkit.  Minggu palma ibaratnya di atas gunung lalu turun pada Kamis Putih dan turun lagi pada Jumat Agung lalu menanjak lagi pada Sabtu Suci hingga puncaknya pada Minggu Paskah. Inilah rangkaian perayaan penting dalam Gereja Katolik dan menjadi inti iman kita. Minggu Palma juga menjadi penanda sejauh mana kita telah menjalankan Puasa dan Pantang kita selama 40 hari ini